DeLiang Al Farabi, Penulis Muda Sukses di Amerika

 Bocah 11 Tahun Asal Trenggalek DeLiang Al Farabi, Penulis Muda Sukses di Amerika

DeLiang Al Farabi adalah seorang bocah asal Trenggalek, Jawa Timur, yang berusia 11 tahun. Dia memiliki minat dan bakat dalam menulis buku berbahasa Inggris. Hingga kini, dia telah menghasilkan sekitar 40 buku, beberapa di antaranya menjadi best seller di Amazon.

Bagaimana perjalanan karirnya?

Baru-baru ini, sebuah video menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang bocah laki-laki yang berbicara dengan fasih dalam bahasa Inggris saat mengisi sebuah webinar. Bocah tersebut ternyata bukan sembarang bocah. Dia adalah DeLiang Al Farabi, seorang penulis muda yang berasal dari Trenggalek, Jawa Timur.

DeLiang adalah seorang penulis yang produktif dan berbakat. Dia telah menulis sekitar 40 buku berbahasa Inggris, yang meliputi berbagai genre, seperti cerita anak, novel, dan fantasi. Buku pertamanya yang berjudul ‘DeLiang the Deer’ ditulisnya saat usianya baru 6 tahun. Novel pertamanya yang berjudul ‘A Tale of J: A Dark Winter’ ditulisnya saat usianya 9 tahun.

Beberapa buku yang ditulisnya berhasil masuk dalam daftar terlaris Amazon di Amerika Serikat dan Inggris. Dua novelnya, yaitu ‘A Tale of J Quirky Friends’ dan ‘Stories of the Worst Bullies History’, berada di posisi 15 besar di kategori Dark Comedy. Novel fantasinya yang berjudul ‘Rigel: The Last Guardian’ juga berada di posisi 50 besar.

“Dia memang suka menulis sejak kecil,” kata Ario Muhammad, ayah DeLiang, melalui pesan tertulis, Rabu (7/2/2024).

Ario mengatakan bahwa kegemaran menulis DeLiang muncul setelah dia memberinya sebuah buku harian berwarna silver. DeLiang kemudian menulis cerita-cerita pendek di dalamnya, yang menarik perhatian Ario.

“Saya beri dia sebuah buku harian silver dan suruh dia menulis apa saja. Itu awalnya dia suka menulis,” ujarnya.

Ario meyakini bahwa menulis di sebuah buku harian adalah salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan. Dengan menulis, anak-anak bisa mengekspresikan kreativitas mereka.

DeLiang mulai menerbitkan tiga buku ilustrasi saat usianya 7 tahun dan mendapatkan royalti pertamanya sebesar Rp 20 juta pada usia 10 tahun.

Ario menegaskan bahwa DeLiang tidak pernah mengikuti kelas pelatihan menulis secara khusus. Semua buku yang ditulisnya adalah hasil dari bakat dan ketertarikan DeLiang sendiri.

“Enggak (ikut kelas pelatihan),” katanya singkat.

Selain menulis, DeLiang juga hobi membaca. Kebiasaan ini diturunkan oleh orang tuanya yang juga suka literasi. Sampai tahun 2023, DeLiang telah membaca sekitar 300 judul buku.

DeLiang adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Dia pernah tinggal di Bristol, Inggris, saat orang tuanya menempuh pendidikan doktoral di sana. Hal ini membuat DeLiang fasih berbahasa Inggris. Saat ini DeLiang menempuh pendidikan secara homeschooling.

DeLiang bercita-cita menjadi seorang insinyur sekaligus penulis. Ario dan istrinya pun mendukung sepenuhnya apa yang menjadi impian anaknya.

“Cita-citanya jadi insinyur dan penulis,” tutupnya.












Post a Comment for " DeLiang Al Farabi, Penulis Muda Sukses di Amerika"