Sistem Penangkal Petir Bagi Sebuah Bangunan (Grounding System)

Sistem Penangkal Petir Bagi Sebuah Bangunan (Grounding System)

 


Sistem Grounding atau yang biasa disebut dengan penangkal petir, biasa digunakan di berbagai bangunan baik rumah maupun perkantoran yang digunakan  untuk mengalihkan aliran listrik dari petir menuju ke tanah. Dan berikut mari kita pahami lebih lanjut mengenai sistem instalasi penangkal petir tersebut.

Berikut adalah bagian-bagian dari sistem Grounding, penangkal petir

  • Splitzen (Batang Penangkal petir), sebuah alat berbentuk tiang yang menyerap aliran listrik dari petir yang menyambar
  • Konduktor (sistem pengkabelan), kabel yang digunakan sebagai penghantar aliran listrik dari Splitzer menuju ke tanah (pembumian). Untuk kabel yang jauh dari jangkauan biasanya menggunakan kabel BC, sedangkan yang dekat dengan jangkauan biasa menggunakan kabel BCC dan NYY seperti Federal kabel atau Supreme Kabel
  • Terminal, sebuah sistem bawah tanah yang bertugas meneruskan hantara listrik ke dalam tanah. Biasanya berupa pipa tembaga yang berdiameter setengah inch dan memiliki panjang 3 sampai 4 meter.

 

Seperti yang terlihat pada penjelasan gambar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi kerja dari Grounding system adalah:

1.membawa muatan listrik petir langsung menuju kedalam tanah .

2.mengurangi kerusakan sistem pada perangkat elektronik rumah, karena adanya penyeimbang arus yang sudah di integrasikan ke grounding system.

Skema pemasangan Instalasi Ground System pada bangunan rumah

  1. pemasangan splitzen atau tiang penyangga yang berfungsi menyerap aliran listrik petir diletakkan di tempat tertinggi dari suatu bangunan. Bentuk dari Splitzen terbagi dua jenis, yaitu tunggal dan trisula dengan bahan utama adalah batang tembaga dan langsung dihubungkan langsung ke terminal atua pipa tembaga dengan menggunakan kabel BC 50 mm dari Supreme kabel ataupun Federal kabel
  2. memasang instalasi sub terminal berbahan plat tembaga 5cm x 20 cm yang memiliki integrasi dengan terminal di dalam rumah, untuk menghindari korsleting pada perangkat elektronik.
  3. memasang sebuah arester pada sistem instalasi listrik yang dihubungkan langsung ke dalam terminal grounding menggunakan kabel BC/ NYY ukuran 15 mm yang berfungsi untuk menurunkan tegangan lebih pada jaringan listrik.
  4. Pemasangan terminal, sebagi tempat terhubungnya beberapa kabel dari Splitzer menuju ke bawah tanah dengan menggunakan sebuah kabel BC berukuran 50 mm.
  5. nilai tahanan dari sistem pembumian atau pentanahan sekitar 3 ohm. Untuk itu jangan menanam pipa sistem pembumian di wilayah yang berpasir ataupun berbatu, karena nilai tahanannya sedikit. Usahakan pemasangan dilakukan di tanah yang memiliki kekedapan tanah tinggi.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Sistem Penangkal Petir Bagi Sebuah Bangunan (Grounding System)"

  1. bagus mas, penting banget tentang pemahaman penangkal petir terutama bagi rumah tinggi dan keamanan penghuninya juga, ini ada beberapa proyek kami yang menggunakan penangkal petir cek aja ya, arsitek bogor

    ReplyDelete